MAKALAH
ILMU SOSIAL DASAR
“
SEJARAH, SIFAT DAN BUDAYA SUKU
MADURA“
DISUSUN
OLEH :
MUHAMAD REZA FATIH (54415412)
KELAS
1IA03
FAKULTAS TEKNOLOGI
INDUSTRI
TEKNIK
INFORMATIKA
DAFTAR ISI
DAFTAR
ISI.................................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................... 1
1.1
LatarBelakangMasalah................................................................................................ 1
1.2
Tujuan.........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................ 2
2.1
Sejarah Suku Madura.................................................................................................. 2
2.2 Sebaran Tinggal Suku Madura....................................................................................2
2.3 Sifat
Dasar Suku Madura............................................................................................ 2
2.4 Agama Dan
Kepercayaan...........................................................................................3
2.5 Karakter Sosial
Budaya..............................................................................................3
BAB III
TRADISI SUKU MADURA...........................................................................4
3.1 Upacara Pelet Kandung..............................................................................................4
3.2 Upacara Sandur
Patel..................................................................................................4
3.3 Upacara Nadar............................................................................................................5
BAB IV PENUTUP........................................................................................................ 5
3.1
Kesimpulan.................................................................................................................. 5
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 6
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latarbelakang
Suku Madura merupakan etnis dengan populasi besar di Indonesia, jumlahnya sekitar
20.179.356 juta jiwa (sensus 2014). Mereka berasal dari Pulau Madura dan pulau-pulau sekitarnya
Bahasa
Suku Madura terkenal karena gaya bicaranya yang blak-blakan.
Juga dikenal hemat, disiplin, dan rajin bekerja. Untuk naik haji, orang Madura
sekalipun miskin pasti menyisihkan sedikit penghasilannya untuk simpanan naik
haji. Selain itu orang Madura dikenal mempunyai tradisi Islam yang kuat,
sekalipun kadang melakukan ritual Pethik
Laut atau Rokat Tasse(sama dengan larung
sesaji).
Tulisan di atas hanya streotipe saja yang hanya dilakukan oleh
segelintir orang. Suku Madura memiliki aturan dan tatakrama yang sangat kuat.
Orang Madura sangat menghormati orang tua, guru, dan sebagainya. Apalagi Madura
Timur (Pamekasan dan Sumenep)yang dikenal halus gaya bicaranya dan sangat sopan
santun. Sopan santun dan Tata Krama yang halus bila bertamu dan di sajikan
Makanan, Minuman. Harus lah di Santap untuk menghormati. Apabila Terjadi
kesalah Pahaman atau masalah Orang Madura bersabar dan hanya Berdiam Diri.
Segala Rasa Hormat akan berubah apabila Orang lain Hormat maka apabila
sebaliknya maka juga akan berbalik tidak Hormat. Salah satu Orang Madura tidaklah
mengenal rasa Takut, Tidaklah Malu apabila di hina atau hanya Fitnah. Orang
Madura sangatlah berpegang teguh dengan agama. Meskipun banyak Remaja dan
Generasi Saat ini yang kurang memahami namun hanya sebagian kecil. Rasa Saling
Menghormati dan Menghargai sangatlah di junjung tinggi. Semua sesuai dengan
Ajaran Agama Islam. Orang Madura sangat berpegang teguh pada ayat al quran
dimana tercemin pada ke seharian Orang Madura.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Suku Madura
Seperti Gili Raja, Sapudi, Raas, dan Kangean. Selain itu, orang Madura tinggal di
bagian timur Jawa Timur biasa disebut wilayah Tapal Kuda, dari Pasuruan sampai utara Banyuwangi. Orang Madura yang berada di Situbondo, Bondowoso, Probolinggo, Lumajang, Jember, jumlahnya paling banyak dan jarang yang bisa berbahasa jawa, juga termasuk Surabaya Utara, serta
sebagian Malang. ada juga yang menetap di Bawean, di negeri jiran Malaysia, Timor
Leste, Brunei Darussalam misalnya juga ada, mereka ada yang
menjadi penduduk tetap (sudah dapat IC/ surat tinggal selamanya.), Bahkan ada
juga di negara Negara Timur Tengah.
2.2 Sebaran Tinggal Suku Madura
Di samping suku
Jawa dan Sunda, orang Madura juga banyak yang bertransmigrasi
ke wilayah lain terutama ke Kalimantan
Barat dan Kalimantan Tengah,
serta ke Jakarta, Tangerang, Depok, Bogor, Bekasi, dan sekitarnya, juga Negara
Timur Tengah khususnya Saudi Arabia. Beberapa kota di Kalimantan seperti Sampit dan Sambas,
pernah terjadi kerusuhan etnis yang melibatkan orang Madura disebabkan oleh
kesenjangan sosial, namun sekarang kesenjangan itu sudah mereda dan etnis
Madura dan penduduk setempat sudah rukun kembali.
2.3 Sifat Dasar Suku Madura
Orang Madura itu pada dasarnya mempinyai sifat dasar etos kerja
yang tinggi, ramah,giat bekerja dan ulet mereka suka merantau karena di
daerahnya tidak baik untuk bertani. Orang perantauan Madura pada umumnya
berprofesi sebagai pedagang misalnya : pedagang besi tua , pedagang asongan,
dan pedagang pasar. Tetapi tidak semua orang madura menjadi
pedagang asongan dan pedagang pasar ada juga orang madura yang menjadi pejabat
contohnya yaitu :
·
Wardiman
Djojonegoro (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada tahun 1993 hingga tahun 1998 di bawah
pemerintahan Presiden Soehartodalam Kabinet
Pembangunan VI)
·
Rachmat Saleh (Gubernur Bank Indonesia pada tahun 1973 hingga tahun 1983dan Menteri
Perdagangan Indonesia tahun 1983 hingga tahun 1988)
·
R. Hartono (mantan jenderal
dengan pangkat tertinggi di TNI Angkatan Darat yaitu jenderal bintang empat
dengan jabatan tertinggi pula sebagai Kepala Staf TNI
Angkatan Darat). Dia merupakan satu-satunya perwira tinggi dari korps
Kavaleri yang mendapatkan pangkat jenderal penuh (bintang empat) juga ( Mantan
Mentri Penerangan )
Dan masih banyak lagi.
Selain itu banyak juga terdapat tokoh pejuang
kemerdekaan yang layak menjadi pahlawan nasional indonesia seperti :
·
Halim Perdana
Kusuma salah satu pahlawan Nasional kelahiran Sampang yang tewas
di semenanjung
Malaya
·
Kyai Djauhari, membuka cabang Hizbullah di Prenduan. Didirikan pada tahun 1944, Hizbullah adalah
organisasi militer pemuda Majelis Muslimin Indonesia (Masjumi), organisasi yang berpengaruh secara nasional kala itu.
·
KH. Abdullah Sajjad, salah satu
pengasuh Pondok Pesantren
An-Nuqayah salah satu pahlawan dari Kabupaten
Sumenep.
·
KH. Mawardi, salah satu pengasuh Pondok Pesantren Sumber Anyar salah satu
pahlawan dari Pamekasan.
Madura masih menyimpan banyak tokoh ulama seperti
2.4 Agama Dan Kepercayaan
Mayoritas masyarakat hampir 100 % suku Madura adalah
penganut Islam bahkan suku Madura yang tinggal di Madura bisa dikatakan
100 % muslim. suku Madura terkenal sangat taat dalam beragama islam. Salah
satu sebabnya dengan adanya Pondok Pesantren yang tersebar di seluruh pulau
madura. Misalnya Pondok Pondok pesantren miftahul ulum panyepen, Pesantren
Mambaul Ulum Bata-Bata, pondok pesantren Al hamidiy banyuanyar Pondok Pesantren
Darul Ulum Banyuanyar di Kabupaten Pamekasan, Pondok pesantren
Annuqayah disingkat PPA pesantren yang terletak di
desa Guluk-Guluk, Pondok Pesantren Al-Amin di Sumenep dan , Pondok
Pesantren Syaikhona Kholil Bangkalan, Pondok Pesantren Attaraqqi Sampang, dan
pesantren-pesantren lainnya dari yang memiliki santri ribuan, ratusan, dan
puluhan yang tersebar di Pulau Madura. Pesantren-pesantren begitu mengakar
dalam kehidupan masyarakat Madura karena pesantren tidak sekedar mengajar ilmu
agama tapi juga mempunyai kiprah dalam kehidupan sosial kemasyarakatan dan
peduli pada nasib rakyat kecil.
2.5 Karakter Sosial Budaya
Harga diri, juga paling penting dalam kehidupan orang
Madura, mereka memiliki sebuah peribahasa lebbi bagus pote tollang,
atembang pote mata. Artinya, lebih baik mati (putih tulang) daripada malu
(putih mata). Sifat yang seperti ini melahirkan tradisi carok pada masyarakat
Madura.tetapi tradisi lambat laun melemah seiring dengan terdidiknya kaum muda
di pelosok desa, dahulu mereka memakai kekuatan emosional dan tenaga saja,
namun kini mereka lebih arif dalam menyikapi berbagai persoalan yang ada.
Ada perbedaan antara Madura Timur (Sumenep dan
Pamekasan)dengan Madura Barat (Sampang dan Bangkalan). Orang Madura Timur
dikenal lebih halus baik dari sikap, bahasa, dan tatakrama dari pada orang
Madura Barat. Orang Madura Barat lebih banyak merantau dari pada Madura Timur.
Hal ini, dikarenakan Madura Barat lebih gersang dari pada Madura Timur yang
dikenal lebih subur.
Sebuah perkawinan yang pada
akhirnya diharapkan oleh semua orang adalah menciptakan mahligai rumah tangga
yang bahagia dan sejahtera serta terbangun rumah tangga mawaddah wa rahmah.
Untuk mencapai maksud tersebut tentu banyak usaha yang disiapkan dan dilakukan
oleh orang tua ketika harus menikahkan putra putrinya dalam suatu proses yang
dibenarkan oleh adat dan budaya. Demikian pula yang terjadi pada masyarakat
madura. Upacara yang kerap menjadi tuntutan dan tuntutan sejak kelahiran anak,
perkawinan sampai kematianpun dilakukan dengan proses panjang.
BAB 3
Tradisi
Adat Suku Madura
Madura memiliki tradisi salah
satunya adalah upacara adat kehamilan masyarakat madura
3.1 Upacara
Pelet Kandung
Gambar 3.1 Upacara Pelet Kandung
Upacara pelet kandung secara
harfiah pelet kandung atau peret kandung atau pelet betteng atau salameddhan
kandhungan punya arti pijat kandungan secara tradisional masyarakat madura
cenderung tahap demi tahap melakukan pijat kandungan sebagai bentuk pencegahan
dan penghindaran agar bayi yang dikandungan tidak mengalami masalah sehingga
ketika bayi dilahirkan berjalan lancar dan aman.
3.2 Upacara Sandur Patel
Gambar 3.2 Upacara Sandur Patel
Sandur atau dhamong ghardam
merupakan ritus yang ditarikan, dengan berbagai tujuan antara lain ; untuk
memohon hujan, menjamin sumur penuh air, untuk menghormati makam kramat,
membuang bahaya penyakit mengenyahkan musibah/bencana. Adapun bentuk ritual ini
berupa tarian dan nyayian diiringi oleh musik. Adakalanya satu atau dua peserta
mangalami kesurupan, karena memang dikondisikan oleh pawang/dukun sebagai
mediator dalam berhubungan dan berdialog dengan makhluk dari alam lain.
3.3 Upacara
Nadar
Gambar 3.3 Upacara Nadar
Upacara nadar dilaksanakan
sebagai ungkapan terimakasih kepada Tuhan yang telah memberika rezeki, yaitu
panen garam. Pelaksanaan upacara tidak terlepas dari tempat upacara, saat
upacara benda-benda dan alat upacara, serta orang-orang yang melakukan dan memimpin
upacara. Sejumlah instrumen ritual disajikan secara khusus sehubungan dengan
upacara itu.instrumen yang digunakan dalam upacara pertama dan kedua sama,
yaitu bunga dan bedak serta kemenyan ditambah nasi dan lauk seperti ayam,
telur, serta bandeng. Bunga dan bedak digunakan untuk tabur bunga di makam
leluhur. Hal ini sebagai simbol rasa terima kasih kepada leluhur, sedangkan
kemenyan merupakan parfum atau wewangin bagi arwah leluhur. Nasi sebagai simbol
rezeki yang dihasilkan para petani garam. Ayam merupakan binatang yang bertelur
sehingga masyarakat menganggap bahwa ayam merupakan simbol harapan supaya
rezeki yang dihasilkan terus melimpah. Karena ayam yang sajikan utuh (pitiknd hekem ) maka disebut ayam
ungkul. Pemaknaan ini disesuaikan dengan kemiripan bunyi fonetisnya dengan tumungkul (tercapai kehendak). Telur
merupakan perwujudan rezeki yang dihasilkan dan bandeng merupakan binatang yang
hidup di tambak begitu pula garam sehingga hal ini sebagai simbol hasil panen.
BAB 4
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Masyarakat madura yang memiliki
beragam budaya ini perlu dislestarikan, terlebih lagi nilai-nilai budaya yang
masih sarat dengan nilai –nilai Islam. Dan dengan mengetahui budaya madura kita
juga dapat mengetahui bagai mana cara berkomunikasi dan berinteraksi dengan
orang madura, karena sebenarnya orang madura itu tidaklah seperti anggapan
orang kebanyakan, bahwa orang madura itu kasar dan suka membunuh. Selain itu
juga, dengan mengetahui seluk beluk budaya madura akan mempermudah kita sebagai
mahasiswa jurusan komunikasi penyiaran islam, untuk berdakwah dan menyampaikan
nilai-nilai islam melalui budaya atau yang lebih dikenal dengan dakwah
kultural.
DAFTAR
PUSTAKA
http://www.lontarmadura.com/upacara-pelet-kandung-masyarakat-madura/&ei=gBQ4JZTE&lc=id-ID&s=1&m=644&ts=1452596025&sig=all1Aj6EGjPAcHkiFoG_Y5nH4za_KlN4xw diakses
17 November 2015 jam 06.00
https://id.wikipedia/org/wiki/Suku_Madura
diakses 16 November 2015 jam 21.00
http://ardirider.blogspot.co.id/?m=1
diakses 17 November 2015 jam 06.00
Informasi ini sangat menarik, dan menunjukkan bahwa Madura kaya akan hazanah budaya. Mator sakalangkong postingan epon, bisa nambe wawasan dan ilmu pengetahuan ka abdina....
BalasHapus